Atlet jalan cepat 20 kilometer Hendro kecewa berat statusnya diturunkan dari atlet Pelatnas Asian Games menjadi SEA Games. Hendro menganggap alasan pencoretannya itu tidak jelas.
Hendro menjadi satu-satunya atlet dari cabang atletik yang dicoret namanya oleh tim seleksi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), terkait hasil tes tahap kedua tim inti pelatnas Asian Games per 1 April mendatang. 
Pada empat tes yang dilakukan, yakni tes fisik, kesehatan, psikologis, dan kelayakan performa pada 12 - 20 Maret lalu, Hendro gagal di tes terakhir (kelayakan perfomance). Limit catatan waktu Hendro dianggap masih jauh dari level Asia. 
Selain Hendro, satu atlet lain dari cabang bowling mengalami hal serupa. Dicoret dari daftar atlet pelatnas Asian Games. Bedanya dengan kasus Ivana Hie, Satlak menganggap prestasi Ivana sudah bisa dilewati juniornya. 
"Saya tidak masalah kalau dicoret dari daftar atlet pelatnas Asian Games, tapi tolong kasih alasan yang jelas. Karena kalau mau bicara limit, bagaimana mau mengejar jika saya tidak pernah dikasih kesempatan oleh PB PASI (induk cabang atletik) untuk mengejar limit saya," kata Hendro ketika dihubungi, Sabtu (29/3/2014). 
Ditegaskan Hendro, ini kali kedua ia merasa diperlakukan kurang adil oleh induk cabangnya tersebut. Pertama saat mengajukan uji coba Kejuaraan Asia ke Nomi, Jepang, 16 Maret kemarin karena tidak diijinkan. 
"Kata mereka (PASI) buat junior saya. Tapi saat itu saya inisiatif untuk bayar sendiri ke Jepang, tapi tetap saja ditolak. 
Sekarang saya ingin ke Taicang, China untuk kejuaraan dunia jalan cepat Mei, hasilnya sama dipersulit."
"Makanya saya ingin tahu parameter saya dicoret itu apa. Kalau memang soal rangking saya jauh dari limit Asia, kembali lagi, apa saya sudah diberi kesempatan try out untuk kejar limit?"
Meski begitu, ia sampai ini masih menunggu keputusan dari rapat Dewan Satlak Prima, Kamis (27/3) kemarin. Juga meminta keputusan dari PB PASI soal pencoretannya tersebut.
"Pokoknya saya menunggu keputusan dari PASI saja. Jika memang saya tidak berangkat ke Asian Games untuk apa saya capek-capek mempersiapkan semua, jalan 50 km. Lebih baik saya menyelesaikan studi saya,"cetus pria berusia 23 tahun ini.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PASI, Paulus Lay mengaku belum mendapatkan surat resmi soal keputusan dari Dewan Satlak Prima. "Belum dapat suratnya (soal Hendro), hanya baru dengar-dengar saja," katanya.
"Memang kalau alasannya data prestasi, limit Hendri di 3 besar Asia itu sih jauh. Dalam rekornas saja, yang terata 1 jam 29 35 detik, jadi masih sangat jauh," tambahnya kemudian.
Namun begitu, ia berharap agar kuota atletik dalam pelatnas Asian Games tetap lima. "Ya lihat saja dalam perkembangannya, toh Hendro kan dicoret tapi tetap bisa pelatnas SEA Games. Kalau memang bagus, ya bisa masuk lagi dalam Pelatnas Asian Games," tutupnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar